‘’KEBEBASAN MAHASISWA YANG TERSANDRA’’ ‘’BIROKRASI’’


‘’KEBEBASAN MAHASISWA YANG TERSANDRA’’
‘’BIROKRASI’’
oleh : Holilurrahman (ketum HMI Koms. Saintek)

Kebebasan mahasiswa sejati sebagai agen perubahan of social control pada dekade ini mulai meredup dan mengalami pergeseran dari makna kebebasan yang sesungguhnya perubahan ini banyak di pengaruhi oleh intervensi birokrasi yang melokalisir pola gerakan mahasiswa cenderung ke arah prakmatisme dan kepetingan sesaat. Seharusnya birokrasi kampus menanamkan nilai-nilai idealisme dan karakter budipekerti luhur terhadap para calon kholifah bangsa ini yang senada dengan tridarma perguruaan tinggi justru mengajarkan contoh tidak baik terhadah para peserta didiknyak terbukti praktek korupsi marak di kalangan birokrasi baik yang duduk di struktural kampus maupun negara mulai kelas elit sampai kelas sekecil-kecilnya mereka satu misi untuk membangun sistem kemunduran indonesia yang berdampak sistemik.
Tragedi 1998 menjadi catatan historis revolusi birokrasi indonesia dari rezim diktator menuju rezim demokrasi yang mana masyarakat di berikan kebebasan untuk mengaspirasikan pendapatnya kebebasan itu juga merembet terhadap kebebasan midia massa seperti yang kita rasakan sampai hari ini. Peranan penting revolusi birokrasi itu di pegang oleh para mahasiswa karna sejatinya mahasiswa adalah sesuai dengan apa yang sudah di bahasakan –WS Rendra-
“Kesadaran adalah mentari

Kesabaran adalah bumi

Keberaniaan adalah cakrawala

Perjuangan adalah pelaksana kata-kata”
Hasan Hanafi membrikan gambaran bahwa kekuasaan dan ilmu pengetahuan tidak bisa terpisahkan  keduanya akan selalu beririgan untuk saling menguatkan karena kejayaan suatu negara ditentukan oleh kualitas dan kapabelitas intelektual para msyarakat negara itu, menjadi sangat ideal kalau kemudian para mahasiswa selaku kaum intlektual mengambil jalur kiri atau gerakan kiri untuk terbang bebas dari sandra yang sengaja dibuat birokrasi untuk meminimalisir gerakan perlawan kekuasaan, tampa kontrol baik dari mahasiswa apalagi aktifis mahasiswa yang selalu berlandaskan pada kebenaran dan perjuangan akan memberikan peluang yang sangat besar bagi para elit birokrat yang tidak berpihak pada kesejahtraan rakyat dan akan bertindak sewenang-wenag dalam menentukan kebijakan publik. 
Kerasnya teriakan seorang pemuda dibelenggu peredam suara semakin keras hanya segelintir orang yang bisa mendegar, ahirnya politik identitas mulai tampak dengan berbagai kepentingan pribadi rekonstruksi idealism birokrasi semakin jauh dari harapan, yang terjadi hanya adu domba identitas yang memang disengaja oleh pemimpin yang otoriter, sebentar lagi pertahanan otoriter itu akan jebbol dengan gempuran kaum kiri mahasiswa dengan kualisi gerbong besar yang sudah bosan dengan penindasan dan ke tidak adilan mengusung pemimpin revolusioner, otoriter, egaliter yang visioner. 

1 comments:

sablon cup mengatakan...

mantap artikelnya, maju terus mahasiswa indonesia.

www.kiostiket.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger