Mungkin pemberitaan ini kesannya telat. Tapi “nggak” masalah kayaknya untuk diberitain, soalnya ini momen perkaderan yang merupakan inti dan ruh HMI itu sendiri. Tepatnya pada tanggal 30 November sampai dengan 2 Desember 2007, HMI Komisariat SAINTEK UIN Malang mengadakan Basic Training atau yang biasa disebut LK-1 (Latihan Kader 1). Acara tersebut merupakan ajang perekrutan kader-kader baru HMI agar nantinya diharapkan tercipta insane cita sebagaimana yang tercantum dalam tujuan HMI itu sendiri.
Memang HMI mempunyai tujuan yang mulia, yakni “Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi yang Bernafaskan Islam serta Bertanggung Jawab Atas Terwujudnya Masyarakat Adil dan Makmur yang Diridhoi Allah Subahanhu wa Ta’ala”. Diharapkan setelah mengikuti LK-1 ini dapat menghasilkan kader-kader yang berkualitas sebagaimana yang diamanatkan oleh tujuan HMI itu sendiri. Materi-materi yang diberikannya pun memang dimaksudkan untuk mencetak insane cita yang kritis, dinamis dan idealis. Seperti yang dikatakan Amru, ketua pelaksana, “LK-1 kali ini memang sengaja ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kualitas mahasiswa yang mumpuni untuk saat sekarang ini, seperti yang kita saksikan sekarang kawan-kawan mahasiswa kurang respek malah terkesan acuh tak acuh terhadap realitas yang kita hadapi sekarang”.
“Maka dari itu, lanjut dia, tema yang diangkat pun merupakan ungkapan keprihatinan kami, yaitu membentuk nalar kritis dan idelisme mahasiswa”, dengan nada prihatin.
Memang disadari atau tidak, kita sekarang sebagai mahasiswa tidak mempunyai nilai tawar sama sekali, semenjak kebangkitan era reformasi pada tahun 1998, sampai sekarang seolah-olah mahasiswa adalah mayat hidup, atau mungkin lebih tepatnya lagi mati suri. Hal ini terlihat dari pelaksanaan LK-1 kali ini, peserta yang yang turut serta dalam kegiatan tersebut sangat sedikit. “mungkin inilah sebagai bukti menurunnya tingkat sensitivitas mahasiswa, kebanyakan sekarang adalah mahasiswa yang kita saksikan adalah mahasiswa yang suka pacaran, pengedar dan pemakai narkoba dan sebagainya. Antusiasme untuk mengikuti acara seperti ini sangat sedikit sekali dibandingkan dengan tema acara yang menghibur” ungkap Amru, menambahi.
Namun, dibalik sedikitnya peserta justru tidak menyurutkan semangat peserta untuk mengikuti materi yang diberikan. “prihatin sih ada, meskipun sedikit yang ikut tapi bukan alasan untuk tidak mengikuti materi, malah kalau bias dibilang dengan sedikitnya peserta materi yang diberikan lebih masuk” kata Faiz, peserta dari jurusan Teknik Informatika. Beda dengan yang dikatakan oleh Timbul, menurutnya sedikitnya peserta yang mengikuti acara ini, tidak mengurangi ke-asyikan dalam mengkuti LK-1. “asyik mas, mskipun yang ikut sedikit, tapi panitianya banyak, jadi acaranya tetap meriah karena panitianya juga ikut nimbrung di forum” katanya.(is)
0 comments:
Posting Komentar