OPAK 2008 sudah ditabuh 3 hari yang lalu, tepatnya tanggal 25 Agustus 2008. Namun, sama halnya dengan opak-opak sebelumnya, -yang lebih dikenal dengan istilah ospek- masih banyak masalah-masalah yang itu sangat menggelitik mahasiswa yang sudah lama berkecimpung di kampus ini. Hal itu ditandai dengan tidak dilibatkannya sebagian UKM dalam kepantiaan, dan juga penetapan panitia acara yang terkesan asal comot dan tidak procedural. Sehingga hal ini berimbas langsung pada pelaksanaan OPAK 2008 yang terkesan tidak profesional, mulai dari inkonsistensi agenda acara, pengambilan fasilitas opak, ditambah lagi pembukaan opak yang telat 2 jam lebih dari agenda acara.
Sungguh sangat disayangkan memang, acara sebesar opak 2008 yang kalau dilihat dari pembiayaannya sangat besar, yakni mencapai lebih kurang 0,5 M, malah menghasilkan kualitas yang acara yang asal-asalan. Lucunya lagi, OPAK 2008 ini masih tidak ada bedanya dengan ospek tahun-tahun sebelumnya, bahkan malah mengalami kemunduran baik dari tokoh-tokoh yang menjadi nara sumber dalam acara ini, maupun dalam hal konsep acara. Hal ini bisa dilihat dari keacuhan panitia dengan tidak mengindahkan ketetapan SK Ditpertais tentang pelaksanaan orientasi pengenalan akademik yang bebas kekerasan. Namun, dalam pelaksanaannya panitia malah melakukan aksi pemukulan kepada peserta secara terang-terangan didepan maba, panitia dan juga civitas akademika kampus UIN Malang.
Juga sama dengan ospek-ospek sebelumnya, OPAK 2008 kali ini malah panitia semakin menggila pamer ideology mereka didepan maba dengan harapan dapat meraih massa sebanyak-banyaknya. Menurut hasil pantauan tim independent yang bertugas meliput langsung acara tersebut, masih banyak pantia yang mengenakan atribut organisasi ekstra kampus yang seharusnya dalam acara-acara orientasi dimanapun harus bebas dari intevensi golongan tertentu (ideologisasi), dan juga ironisnya para punggawa kampus tidak merespon serius pelanggaran tersebut.
Sejatinya dari awal, memang OPAK 2008 ini tidak beres, bagimana tidak, BEMU (DEMA sekarang) selama 1 setengah periode lebih, stagnan tidak melakukan apa-apa dan tidak menjalankan program kerja sama sekali, moro-moro pada momen yang dianggap lahan basah untuk “berbisnis” dan meraih keuntungan yang sebesar-besarnya, baru muncul dan menunjukan diri.
Pandangan seperti ini tidak hanya dari mahasiswa biasa, melainkan juga dari berbagai aktivis intra kampus (seperti UKM Bersama) yang sampai detik ini melakukan boikot terhadap kepanitian OPAK 2008 ini. Hal ini disebabkan, tidak lain karena keboborokan pemerintahan mahasiswa periode ini yang tidak mau melakukan laporan pertanggung jawaban, melaksanakan OPAK 2X selama satu periode dll. Dan yang menjadi pertanyaan besar hari ini, kemana semua anggaran yang diberikan kampus kepada DEMA ini?
Sumber : dari selebaran KAUKUS BUNGA MERAH dan hasil pantauan tim independen OPAK 2008.
7 comments:
masih jd mahasiswa uda korup, ntar klo jadi pejabat mau jd apa>>?!??!
gk sungkan tu ma almamaternya yag ulul albab?? islam sekalian.
klo menonjolkan logo, seharusnya berani juga pamer kebaikan bukan pamer kejelekan, yg malah ngasih contoh gak bertanggung jawab.
gak bertanggung jawab bkn sifat aktifis, ayo mana laporan pertangung jawabannya? tu uang bersma, jadi harus ada transparansi
yang saya sayangkan adalah mang msalah jadwal... yang molor...
tap kerja merka jga bgus...
meskipun da hal2 yang tdk kta ktahui mslh anggarn yang terkucur n mslh lpj
pa mang bnar mnru artikel yang d tulis...
satu yang sangat berkesan bagi kta adalah acara OPAK Award...
Aksi para disma sangat bgus n profesional...
hdup mahasiswa
ass...
apa bener yang terjadi seperti itu??
wah kalo bener kayak gitu saya sedih donk!!
ap ulul albab kayak gitu?
kata DISMA persiapannya 3 bulan lebih...tapi kok bisa kayak gitu?
hiks...hiks...
ayolah para pemuda!!!kakak2Q tercinta,,,jangan suka ambil kesempatan dalam kesempitan..
dasar panitian kampungan, pantes gak maju-maju
ass....
jangan ngolok2 organisasi laen.........
klo ad sodarah yang salah ingatkan ... aib jangan disebarkan demi kepentingan bersama
trima kasih sarannya,
proses organisatoris inysa Allah uda kami lakukan, ini adalah satu tahapan dari yg telah dilakukan.
kami meyakini ini bukan dalam rangka menyebarkan aib, tapi sebagai Auto kritik tuk membuat semua menjadi tambah baik.
kmi sadar arti kebersamaan, tapi justru dgn kesadaran tersebut amanah setidknya harus dijalankan sebaik mungkin, karena mnyangkut semua. maka dari itu kritik ini disampaikan tidak jauh dari hal tersebut.
kami tetap mengharap komentar dari temen-temen semua mengenai hal ini. dengan harapan semua akan jauh lebih baik dari yg kita harapkan...
mkasih
saya adalah peserta OPAK UIN Malang 2009. fakta dari kegiatan itu "mahasiswa lebih hafal salam opak 2009 daripada logo kampus"
mohon hentikan kegiatan OPAK yang membodohkan.
Posting Komentar