Dimensi Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah niscaya adanya kenisbian (relatisvism) dan pengakuan wujud keabadian (parenialism). Momentum dari siklus puasa Ramdhan beranalogi dengan garis lurus ataupun lingkaran, bahkan apa saja grafis yang dibuat manusia , yang selalu akan terbatasi oleh ruang dan waktu. begitu juga historisitas kehidupan manusia, hanyalah sebuah kreasi konstruksi dari imajinasi, ide dan konsep. Tapi adakah yang mendorong wujud semua itu? Roger Garudy mengatakan adalah "promises", atau janji keabadian yang suci yang diharapkan mampu menjamin tata kehidupan manusia abadi kelak (akhirat). maka tidak salah kalau ada yang mengatakan seperti Peter L Berger, beliau mengatakan bahwa agama dengan segala unsurnya bagaikan "sacred canopy" terhadap realitas sosial sebagai wujud spirit dimensional. Mampukah kita mensinergikan esoterisme ramadhan ini dalam eksoteritas sosial dan individu kita? Sehingga berpadu antara relativitas dengan parenial sebagai kekuatan sejarah peradaban manusia. Kullu syaiin halikun illa wajhahu. Amin. Semoga.(is)

0 comments:

Pages 301234 ยป
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger